Sendai Jepang, 11 November 2024 — Kegiatan akademik yang melibatkan dosen dan mahasiswa dari Indonesia di Tohoku University, Jepang, terus berlanjut pada 11 November 2024. Pagi itu, lonceng jam kamar hotel berbunyi, menandakan waktu Subuh tiba, rombongan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa pun bersiap-siap untuk mengikuti seminar internasional di universitas terkemuka tersebut.
Hari itu dimulai dengan sarapan pagi di Hotel Crown Hill Sendai, yang meski tak memiliki keistimewaan khas, namun tetap mencerminkan kesederhanaan Jepang. Menurut rektor IAI DDI Sidenreng Rappang, Dr. Mansur, M.Ag. sarapan pagi di Jepang serupa dengan yang biasa ditemukan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, dengan perbedaan utama pada jenis beras yang digunakan. Beras yang disajikan mirip dengan beras ketan (sokko), yang cukup khas dalam budaya kuliner Jepang.
Setelah sarapan, rombongan meninggalkan hotel dan menuju Tohoku University, salah satu universitas paling bergengsi di Jepang, yang terletak di Sendai. Setibanya di kampus, suasana pagi masih sangat tenang, belum terlihat aktivitas mahasiswa yang biasanya dimulai lebih siang. Rombongan menyempatkan diri untuk berkeliling, menikmati keindahan alam sekitar, dan mengabadikan momen di berbagai spot kampus.
Pemandangan sekitar menunjukkan musim gugur yang sedang berlangsung, dengan pohon-pohon yang daunnya berwarna merah dan kuning, sebagian sudah berguguran. Meskipun matahari bersinar cerah, udara terasa dingin dan tidak membuat berkeringat, memberikan gambaran unik tentang cuaca Jepang yang sejuk. Seolah mengingatkan pada kisah Nabi Ibrahim yang tidak merasakan panas meski dibakar api yang menyala-nyala. Pemandangan ini memberi makna mendalam tentang keajaiban dan kekuasaan Allah yang mengatur alam semesta dengan cara yang menakjubkan.
Perjalanan ini bukan hanya untuk berkeliling kampus, melainkan untuk menghadiri undangan seminar internasional yang diselenggarakan oleh Tohoku University. Seminar ini juga dilaksanakan sebagai bagian dari acara The 5th Tohoku University International Interdisciplinary Seminar (TUIIS 2024), yang diikuti oleh berbagai akademisi dari Indonesia dan Jepang.
Dalam seminar ini, Zulkifli Surahmat, S.Pd.I., M.Pd. dosen Institut Agama Islam DDI Sidenreng Rappang dan Ketua Program Studi PIAUD, diberi kesempatan untuk menjadi salah satu pembicara. Tema yang dibawakan oleh Zulkifli adalah “Disaster Mitigation Through a Religious Approach for Early Childhood Education: Integration of Spiritual Values and Prepareness”, yang mengangkat pentingnya pendekatan berbasis agama dalam mitigasi bencana untuk pendidikan anak usia dini, serta integrasi nilai-nilai spiritual dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi bencana.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai institusi akademik dari Indonesia, antara lain Institut Agama Islam DDI Sidenreng Rappang, Institut Agama Islam Negeri Sorong, STAI DDI Parepare, Mahasiswa Pascasarjana UNM, Universitas LIA Jakarta, serta para guru dan siswa dari MAN 2 Makassar. Selain itu, seminar juga melibatkan dosen dan mahasiswa dari Tohoku University, yang memperkaya diskusi akademik dengan perspektif internasional.
Seminar ini bukan hanya menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai platform untuk mempererat hubungan akademik antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam bidang pendidikan dan mitigasi bencana. Melalui seminar ini, peserta dapat saling bertukar ide dan pengalaman dalam mengembangkan solusi-solusi berbasis riset untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kedua negara.
Setelah rangkaian seminar yang penuh wawasan, acara ditutup dengan sesi foto bersama di depan gedung seminar. Momen ini menjadi simbol dari keberhasilan acara tersebut dan menunjukkan semangat kolaborasi internasional dalam dunia pendidikan. Rombongan Indonesia kembali pulang dengan penuh kebanggaan, membawa pengalaman berharga yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan pendidikan di tanah air.
Perjalanan akademik ini akan menjadi bagian penting dalam penguatan hubungan akademik Indonesia-Jepang dan memberi dampak positif bagi perkembangan dunia pendidikan tinggi, terutama di bidang mitigasi bencana dan pendidikan anak usia dini.
Tinggalkan Komentar